Wednesday, December 06, 2006

Semakin Merdu dengan Crossover

Pertanyaan:
Adakah pengaruh crossover terhadap suara yang dihasilkan dalam sistem tata suara untuk mobil.
Harry, Tuban


Jawab:
Keluaran suatu amplifier harus mampu menghasilkan selang frekuensi yang mulai dari 20 hertz sampai 20 kilohertz. Tapi, penguatan relatif dari amplifier itu cenderung berkurang bila frekuensinya semakin tinggi (treble). Demikian pula bila frekuensinya semakin rendah (bass). Menurut hasil penelitian, bila keluaran amplifier itu langsung dihubungkan pada sebuah speaker, tergantung pada macam musiknya, ternyata : 50 persen daya disalurkan pada selang nada rendah, 35 persen disalurkan pada selang nada menengah, dan 15 persen lagi disalurkan pada nada tinggi. Sehingga suara yang dominan terdengar keluar dari speaker adalah nada dalam selang frekuensi menengah. Karena telinga manusia relatif lebih peka pada suara dalam selang frekuensi menengah.

Karena itu, produsen speaker lalu membuat tiga macam speaker. Yang pertama speaker nada rendah, disebut sub woofer, yang konstruksinya dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan tekanan suara yang cukup besar untuk menimbulkan suara pada selang frekuensi yang rendah di bawah 50 hertz. Kemudian, speaker nada menengah. Karena telingah manusia cukup peka pada selang frekuensi menengah, maka diperlukan speaker yang mempunyai karakteistik yang bebas distorsi dengan tanggapan pulsa yang tepat. Selang frekuensinya sekitar 300 sampai 5000 hertz. Dan yang ketiga adalah speaker nada tinggi yang dinamakan tweeter.

Bila keluaran amplifier begitu saja disambung paralel langsung dengan ketiga speaker itu, maka akan timbul masalah dengan impedansinya. Bila masing-masing speaker itu, katakanlah, mempunyai impendansi yang sama dengan impedansi keluaran dari amplifier, maka setelah disambung paralel impedansi speaker itu menjadi sepertiganya. Oleh karena itu sekarang antara impedansi keluaran amplifier dan impedansi ketiga speaker itu dikatakan tidak match, tidak sesuai lagi. Sehingga amplifier tidak dapat memberikan daya sepenuhnya pada ketiga speaker itu. Untuk mengatasi hal ini, maka perlu dibuatkan tiga buah saringan yang dapat memilah ketiga selang frekuensi itu, sebelum sinyal-sinyal yang bersangkutan diteruskan pada masing-masing speakernya.

Saringan yang digunakan untuk memilah sinyal-sinyal dengan ketiga selang frekuensi itu dinamakan crossover. Sebuah crossover merupakan filter elektronik. Filter yang digunakan untuk memilah frekuensi rendahnya dinamakan low pass filter. Sedangkan yang digunakan meneruskan frekuensi menengahnya dinamakan band pass filter. Dan yang terakhir adalah high pass filter yang diperuntukkan ke speaker dengan nada frekuensi tingginya. Titik potong antara dua selang frekuensi ditentukan oleh frekuensi peralihan, atau frekuensi cutoff-nya. Sehingga, dengan cara ini diharapkan selang kurva tanggapan frekuensinya sedapat mungkin menjadi datar secara keseluruhan.

Filter elektronik yang berfungsi sebagai crossover itu ada dua macam. Ada crossover pasif, merupakan filter yang dirangkai dengan menggunakan komponen pasif, seperti resistor, kapasitor, dan kumparan. Ada juga yang dinamakan crossover aktif. Dikatakan aktif karena filter itu dirangkai dengan menggunakan komponen aktif. Komponen aktif yang digunakan biasanya op-amp (operational amplifier).

Pada tahun-tahun terakhir ini ada kecenderungan kenaikan harga komponen yang dibuat dengan tangan, misalnya kumparan. Selain itu, kumparan, dan sebagian kapasitor, dapat menimbulkan kerugian daya yang tidak dapat dihindari, maka untuk mengatasi kerugian itu digunakan filter aktif pada tingkat pre-amplifier. Keluaran pre-amplifier itu diteruskan ke final amplifier yang bersangkutan. Dengan cara seperti itu, speaker mendapat sinyal langsung dari keluaran final amplifiernya tanpa melalui filter. Sehingga lebih mudah untuk memanipulasi kurva tanggapan frekuensinya dengan menggunakan komponen-komponen yang relatif lebih murah juga.

Ada juga rangkaian crossover yang berfungsi untuk memisahkan sinyal dalam selang frekuensi yang lebar menjadi beberapa bagian. Dengan menggunakan filter komplementer yang terdiri dari beberapa komponen yang berlainan untuk filter-filter cabang, maka dapat terjadi pergeseran fasa pada sinyal yang disalurkan. Kesalahan ini dapat terdengar dengan jelas terutama pada sinyal yang bukan sinus murni, misalnya suara manusia. Akibatnya, komposisi reproduksi akustiknya menjadi berbeda dengan sinyal aslinya, kalimat menjadi sukar dipahami, dan bagian-bagian hentakan musik menjadi kabur. Apakah ini baik, tergantung dari selera pendengarnya.


Sumber: Jawa Pos, Maret 1997







Madura Proves Valuable Site for Relegious Tourism
The Madurese people deeply respect their Islamic teachers, even when they are dead. One of their traditions is to pray at their graves to ask their blessings.

Ulema Protests Torturee Against Racing Cows
A number of ulemas in Madura have been urging the regional administration to issue bylaws against the use of torture on cows used in the traditional karapan sapi (cow race).

Chandra Hasan Pejuang Pantang Menyerah
Selama tiga hari ia terus menerus diinterogasi oleh staf A Divisi Belanda, Chandra Hasan tetap pendiriannya, bahwa tindakannya logis dan ia tidak akan menyerah bagaimana pun juga.

Tellasan Ajji dan Otentisitas Islam
Selebrasi religius yang biasa disebut Tellasan Ajji ini memiliki segi-segi yang menarik untuk dikaji terutama dalam relasinya dengan periskop kultural yang meliputinya

Catatan Kecil Budaya Madura
Masyarakat Madura dikenal memiliki budaya yang khas, unik, stereo-tipikal, dan stigmatik. Identitas budayanya itu dianggap sebagai deskripsi dari generalisasi jatidiri individual maupun komunal etnik Madura dalam berperilaku dan berkehidupan.

Madura: Sejarah, Sastra, dan Perempuan
Perempuan seni dalam dimensi patriarki masyarakat Madura, telah menciptakan kelonggaran relasi gender. Seni pertunjukan yang tidak meninggalkan tradisi diasporik masyarakat Madura telah memposisikan perempuan dan laki-laki sebagai elemen pembentuk harmonisasi.

Industri Manufaktur di Madura
Pengembangan Suramadu diharapkan tidak hanya mendongkrak perekonomian di Jawa Timur saja akan tetapi juga perekonomian nasional. Industri manufaktur merupakan salah satu jawaban untuk mendongkrak perekonomian ini.

Masuknya Bangsawan Madura ke Bengkulu
Kehadiran kaum elite pribumi keturunan Madura di Bengkulu pada abad ke 18, sebenarnya tidak lepas dari latar belakang situasi politik di wilayah Madura itu sendiri.

Tingkatkan SDM Madura
Untuk tahap awal, akan disiapkan alokasi anggaran melalui Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Bicara Sejarah Kota Pamekasan
Istilah Pamekasan sendiri baru dikenal pada sepertiga abad ke-16, ketika Ronggosukowati mulai memindahkan pusat pemerintahan dari Kraton Labangan Daja ke Kraton Mandilaras.

Inilah Kajian Sosial Jembatan Suramadu
Boleh jadi benar, tapi mungkin di salah satu sisi saja, yakni Surabaya. Sedangkan di satu sisi lainnya, Madura, mungkin akan terjadi ketimpangan.

Menanti Pebaikan Hidup di Suramadu
Tepat 10 Juni silam saat Jembatan Surabaya Madura (Suramadu) diresmikan, ratusan bahkan ribuan warga Madura menggantungkan harapan tinggi.

Ekonomi Madura Akan Tumbuh 6,5 Persen
Ada banyak mimpi dari beroperasinya Jembatan Suramadu. Kemajuan ekonomi dan sosial Madura, khususnya. Sebab selama ini, potensi daerah tersebut hanya dipandang dari sektor perikanan dan kelautan saja.


arahkan dan letakkan mouse pointer pada teks untuk stop scrolling

Mesin Cuci dengan Teknologi Logika Fuzzy

Pertanyaan:
Saya pernah menonton demo mesin cuci dengan teknologi neuro dan fuzzy logic. Apa keunggulan mesin cuci itu.
Jhoni Kosasih, Surabaya


Jawab:
Pada umumnya mesin cuci mempunyai tiga tahap proses cuci. Yaitu tahap-tahap : mencuci, membilas, dan memeras. Lama waktu yang diperlukan setiap tahap itu tergantung pada jenis, banyaknya, dan tingkat kekotoran kain atau pakaian yang dicuci. Waktu yang diperlukan yang tebal tentu tidak sama dengan yang tipis. Oleh karena itu pada setiap mesin cuci model lama selalu dilengkapi dengan timer (pewaktu).

Timer itu digunakan untuk mengatur waktu yang diperlukan setiap tahap itu. Sebagai contoh, untuk mencuci pakaian yang tebal. Setelah memasukkan air dan deterjen secukupnya, kemudian baru memasukkan pakaian kotornya. Selanjutnya mengatur timernya misalnya selama 10 menit, maka motor penggeraknya otomatis berputar memulai tahap mencuci. Setelah 10 menit motor penggeraknya otomatis berhenti. Air bekas cucian dikeluarkan, dimasukkan air bersih untuk membilas, dan timer diatur lagi misalnya sekarng 15 menit, dan motor penggeraknya otomatis berputar lagi. Setelah 15 menit motor penggerak otomatis berhenti lagi. Air bekas cucian dibuang. Sekarang tergantung apa perlu dibilas ulang sekali lagi atau tidak. Kalau tidak, maka tidak perlu mengisi lagi dengan air, langsung masuk ke tahap memeras. Timer sekarang diatur misalnya 20 menit, dan motor penggerak otomatis jalan lagi. Dalam tahap ini berlangsung proses memeras pakaian yang diperkirakan kurang lebih setelah 20 menit tidak ada lagi air yang tersisa pada pakaian itu. Prosees mencuci selesai.

Dari proses yang digambarkan di atas ini, mengandung suatu sistem pengaturan yang paling sederhana yaitu sistem pengaturan on-off dengan dua posisi. Di samping itu, terlihat masih adanya peranan manusia sebagai pengambil keputusan. Seberapa banyakanya air dan air yang diperlukan. Demikian pula berapa lama waktu yang diperlukan. Oleh karena itu perlu dikembangkan suatu sistem pengaturan digital. Dengan menggunakan sistem pengaturan digital ini sebenarnya sudah dapat mengurangi peranan manusia. Karena sistem pengaturan tsb menggunakan perangkat keras yang otaknya sebuah mikroprosesor dan ditunjang dengan perangkat lunak. Konsep pengaturan digital seperti ini sering disebut sebagai logika dengan two-value. Konsep logika two-value ini kadang-kadang sudah dapat dikatan ideal sebagai solusi suatu permasalahan.

Tapi, adakalanya pendekatan ini tidak selalu dapat dilakukan bila diinginkan suatu sistem yang mampu menyesuaikan dengan perubahan-perubahan lingkungan yang tak terduga (unexpexted conditions), baik yang timbul di dalam maupun di luar sistem. Oleh karena itu, sistem pengaturan tsb harus adaptif yang mempunyai tanggapan atau aksi yang smooth, sehingga memerlukan suatu logika dengan multi-value. Suatu sistem pengaturan adaptif biasanya mempunyai ciri-ciri self-organizing.

Sebuah mesin cuci mengoperasikan sebuah motor listrik untuk penggerak utamanya, dalam suatu sistem yang dinamis dengan beban yang dapat dikatakan berubah secara tidak terduga. Beban motor di dalam mesin cuci dipengaruhi oleh variasi banyaknya atau jenisnya bahan pakaian yang dicuci serta banyaknya air dan deterjen yang digunakan. Oleh karena itu sistem pengaturan untuk suatu mesin cuci idealnya yang bersifat adaptif yang dapat menyesuaikan diri pada kondisi pembebanan yang tidak menentu. Untuk mewujudkan sistem pengaturan adaptif itu dengan kinerja lebih baik, bila dibangun dengan jalan menggabung metoda self-learning yang diwakili oleh teknologi neural network (jaringan saraf tiruan) dengan metoda self-organizing yang diwakili teknologi logika fuzzy (fuzzy logic).

Mesin cuci generasi baru menerapkan teknologi neural network, yang terdiri dari rangkaian mikroprosesor atau mikrokontroler yang berkemampuan berpikir tak ubahnya seperti otak manusia. Sehingga mesin cuci itu tahu kapan harus berhenti mencuci, kapan mulai membilas, dan kapan mulai memeras, dst. Apalagi ditunjang dengan teknologi fuzzy logic yang mampu mengambil keputusan misalnya dalam mengatur banyaknya penggunaan air sesuai dengan banyaknya atau jenisnya cucian. Juga mampu mengambil keputusan berapa lama tahap mencuci, membilas, dan memeras yang diperlukan dalam suatu proses cuci.

Jadi dengan mesin cuci yang mempunyai kemampuan berpikir seperti otak manusia itu, Anda tinggal menekan tombol, pakaian kotor pun menjadi bersih setengah kering. Dijemur sekejap saja pakaian sudah menjadi kering. Mesin cuci yang seperti ini, cocok untuk musim hujan.


Sumber: Jawa Pos, Februari 1996

Sunday, December 03, 2006

VCD Bajakan Memang Murah

Pertanyaan:
Terus terang, saya tertarik pada VCD bajakan karena murah. Sehingga saya langsung membeli player yang dapat memutar laser disk (LD), compact disk (CD), dan video CD (VCD). Tapi, saya menjadi kecewa karena beberapa VCD tertentu kalau dicermati menghasilkan gambar dengan gerakan yang patah-patah. Mengapa bisa demikian.
Sunardi, Malang

Jawab:
Yang jelas, VCD bajakan yang menghasilkan gambar dengan yang patah-patah itu kualitasnya tidak baik. Kualitas VCD itu memang tidak sama, tergantung dari proses penggandaan yang digunakan oleh production house-nya. Proses penggandaan yang paling sederhana teknologinya bila menggunakan pita kaset video. Karena, ada alat pemutar untuk pita kaset video yang selain sebagai player juga berfungsi sebagai recorder (perekam) yang dapat gunakan sebagai pengganda, dan dinamakan video cassette recorder (VCR). Oleh karena itu pembajakan film-film cerita yang laku ke dalam bentuk pita kaset video banyak dilakukan dengan menggunakan VCR. Untuk yang ini, cukup dengan jalan merekam langsung film yang sedang diputar di gedung bioskop melalui kamera camcoder atau handycam pada pita mini berukuran 8 milimeter. Jelas hal ini harus berkolusi dengan petugas operator proyektor film, kalau tidak dengan pemilik atau pengelola gedung bioskop. Kemudian dari pita mini itu ditransfer dan digandakan ke pita kaset video VHS. Kualitas suara maupun gambar tentu tergantung pada kamera dan alat perekam serta pita video yang digunakan. Kalau proses penggandaannya seperti itu, tentu kualitasnya dikatakan seadanya, supaya terjangkau oleh banyak kalangan.

Kemudian, hadir yang dinamakan LD yang dapat menyajikan gambar dan suara yang jauh lebih baik dibandingkan dengan pita video. Pada saat itu, untuk menggandakan LD memerlukan teknologi yang tidak sederhana. Tidak sembarangan orang dapat melakukan penggandaan. Sehingga, biasanaya, enam bulan kemudian produser-produser film banyak yang tidak berkeberatan untuk meluncurkan versi laser disk untuk film-film yang laku itu. Meskipun versi LD menganut standar televisi NTSC, kalau hanya untuk playback dapat ditonton melalui televisi yang multi sistem. Tapi, harga LD itu mahal, maka bagi pembajak yang jeli kehadiran LD merupakan bisnis yang menjanjikan keuntungan. Dengan menggunakan konverter dari NTSC ke PAL maka LD itu dapat ditransfer dan digandakan dalam bentuk pita video PAL, bukan dalam bentuk LD. Maka kualitasnya juga berkurang.

Sebelum kehadiran VCD, sudah ada lebih dulu yang disebut CD-ROM. Semula CD-ROM dimaksudkan untuk menyimpan data digital dalam sistem mikrokomputer (PC). Kemudian untuk memperbesar kemampuan penyimpanan data dilakukan dengan teknik compression decompression (comdec), yang berfungsi mengkompres (memampatkan) informasi sampai seper 50 ukuran aslinya. Oleh karena itu informasi yang terdapat di dalam suatu LD melalui proses comdec dapat dikompres (dimampatkan) dan ditransfer ke dalam CD-ROM. Dan disusul dengan kehadiran motion picture expert group (MPEG) untuk mengolah data digital dalam CD-ROM dan selanjutnya ditampilkan di monitor PC sebagai gambar bergerak dan bersuara, menjadikan suatu tontonan yang menarik. Dari sinilah lahir gagasan untuk mengembangkan yang dinamakan VCD yang dapat diputar pada player-nya dan ditampilkan di layar televisi.

Selanjutnya diketemukan CD-ROM writer untuk menuliskan data yang akan disimpan pada CD-ROM. Maka menjadi semakin mudahlah mentransfer isi LD ke VCD dengan teknik comdec, yang untuk selanjutnya digandakan dengan menggunakan perangkat seperti CD-ROM writer itu. Biasanya seorang pembajak itu ingin meraih keuntungan yang sebesar-besarnya dengan jalan mengurangi data informasi digitalnya yang dimasukkan ke dalam VCD. Akibatnya, gambar yang dihasilkan mempunyai gerakan yang terpatah-patah. Mungkin ini lebih baik dari pada memotong alur ceritanya. Karena gerakan yang terpatah-patah kurang mendapat perhatian dari penonton. Biasanya perhatian penonton lebih banyak pada alur ceritanya, kurang pada kualitas gambarnya. Dengan demikian, kadang-kadang sebuah VCD dapat menampung film cerita dengan durasi lebih dari dua jam.

Oleh karena itu, sekarang kebanyakan produser film yang kondang tidak mau memberikan izin transfer filmnya menjadi bentuk VCD. Terlalu mudah penggandaannya.

Jadi, kalau Anda ingin mengkoleksi VCD dengan film cerita yang bermutu biasanya sulit untuk mendapatkannya. Konon katanya, teknisi audio-video di Surabaya ini sudah banyak yang mempunyai keahlian mentransfer dari LD ke VCD. Tapi, ada juga yang bilang bahwa VCD yang beredar di Surabaya sekarang ini tidak ada yang asli. Semuanya barang kopian yang didatangkan dari Singapura, atau dari Hong Kong, bahkan ada yang datang dari RRC.

Sumber: Jawa Pos, Februari 1997

MiniCompo dengan Speaker Angin

Pertanyaan:
Seorang teman saya mempunyai mini compo yang dilengkapi dengan speaker angin. Apa keunggulan speaker angin dengan speaker biasa.
Totok M., Tanggulangin, Sidoarjo

Jawab:
Sebuah loudspeaker (biasanya disingkat speaker) mengubah energi getaran listrik menjadi energi getaran mekanis untuk menghasilkan output suara. Yang paling umum adalah speaker jenis dinamik dengan magnet permanen. Speaker macam ini banyak dijumpai di dalam radio saku yang terkecil sampai speaker besar di dalam gedung bioskop. Salah satu faktor yang menunjang keunggulan speaker magnet permanen ini adalah speaker ini mempunyai yang dinamakan powerhouse sendiri. Speaker ini tidak memerlukan daya lain selain daya sinyal yang berasal dari amplifier. Yang dinamakan powerhouse itu berupa magnet permanen yang dapat dikatakan hampir abadi. Begitu sudah diisi sampai penuh di paberik speaker, magnet permanen dari speaker dinamik ini dapat mempertahankan magnetomotive power hampir tak berubah untuk selamanya. Kecuali mengalami benturan mekanis yang keras, daya itu sulit hilang. Selalu siap untuk digunakan.

Sebuah speaker pada prinsipnya terdiri dari inti besi lunak (soft iron core) yang terletak didalam sebuah tabung (voice coil former) yang dililiti kumparan suara. Diujung tabung terdapat diafragma kertas yang berbentuk kerucut yang namakan konus (cone). Karena output amplifier tersambung pada kumparan suara, bila ada output sinyal listrik dari amplifier maka ada arus bolak-bali masuk meliwati kumparan suara itu sehingga timbul medan magnet di dalam kumparan. Karena itu, medan magnet yang timbul itu dapat memperkuat atau memperlemah medan magnet yang ditimbulkan oleh magnet permanen. Akibatnya, kumparan suara dan konus speaker bergerak maju atau mundur. Jadi kalau yang keluar dari amplifier itu sinyal musik, maka konus itu dapat menggetarkan udara di sekitarnya maju atau mundur seirama dengan sinyal musik, sehingga dapat mereproduksi suara musik.

Disekeliling bagian luar konus terdapat pinggiran karet atau polyurethane yang berfungsi sebagai damping untuk mengikat konus pada casing dari speaker. Selain itu, gunanya damping untuk meredam getaran konus.

Speaker angin dilengkapi dengan damping berupa pinggiran yang berbentuk cincin piston. Dalam bahasa Jepang angin itu kazze. Jadi aslinya speaker angin itu adalah speaker kazze, yang dikembangkan oleh Pioneer. Pada speaker kazze, udara merupakan bahan peredam untuk menahan lajunya gerakan konus. Karena udara sangat luwes, maka simpangan konus speaker kazze menjadi sangat besar, merlampaui simpangan konus woofer biasa. Bayangkan, volume udara yang dipindahkan oleh speaker kazze 6 inci setara dengan udara yang dipindahkan oleh speaker woofer 10 inci. Jadi cukup dengan speaker kazze ukuran kecil bisa diperoleh dentuman bass yang setara dengan yang dihasilkan speaker woofer biasa ukuran besar.

Sumber: Jawa Pos, November 1996

Saturday, December 02, 2006

Cordless Phone Rawan Pencurian Pulsa

Pertanyaan:
Seorang rekan saya menerangkan, bahwa telepon cordless itu sangat rawan terhadap pencurian pulsa telepon. Benarkah pernyataan itu. Saya jadi ragu-ragu untuk membeli telepon cordless itu.
Mulyadi, Madiun

Jawab:
Sebuah pesawat telepon cordless terdiri dari dua bagian, yaitu bagian docking dan bagian handsetnya. Untuk mengganti kabel penghubung antara kedua bagian itu digunakan pemancar dan penerima. Jadi bagian handset maupun bagian docking masing-masing merupakan transceiver Bagian docking tersambung dengan kawat keluar menuju sentral teleponnya. Bagian docking selain merupakan transceiver juga berfungsi sebagai charger untuk mengisi ulang batere NiCd yang terdapat pada handset. Jadi, selain tersambung ke jaringan telepon, bagian docking harus dihubungkan dengan jala-jala PLN. Sedangkan bagian handset merupakan bagian yang dipegang oleh penelepon.

Transmitter yang ada di handset menggunakan frekuensi yang berlainan dengan frekuensi transmitter yang ada di bagian docking. Kebanyakan telepon cordless yang dipasarkan di Indonesia menggunakan gelombang pendek 11 meter, yaitu pita frekuensi 27 megahertz. Frekuensi ini biasanya digunakan radio Citizen Band, yang di Indonesia dikenal sebagai radio antar penduduk.

Transmitter yang ada di handset digunakan untuk mengirim suara penelepon yang diterima oleh receiver yang ada di bagian docking untuk diteruskan ke sentral telepon melalui kawat. Sedangkan transmitter yang ada di bagian docking mengirim suara lawan bicaranya yang diterima oleh reciver yang ada di handset untuk diteruskan ke speaker yang menempel di telinga penelepon. Karena frekuensi kedua transmitter itu berlainan maka pembicaraan telepon itu dapat berlangsung secara bersamaan.

Para podusen biasanya menggunakan kombinasi dua frekuensi yang berlainan untuk satu telepon cordless. Misalnya, transmitter bagian docking dengan frekuensi 27,125 megahertz maka receiver-nya menerima frekuensi 26,725 megahertz. Berarti, transmitter di handset memancar dengan frekuensi 26,725 megahertz dan receiver-nya menerima frekuensi 27,125 megahertz. Kombinasi dua frekuensi itu sering disebut dengan kanal. Lebar kanal disini 400 kilohertz. Biasanya satu telepon cordless dilengkapi dengan lebih dari satu kanal. Bahkan, ada yang mempunyai sampai sepuluh kanal. Kenapa? Supaya bila suatu pembicaraan telepon merasa terganggu, karena misalnya tetangga juga menggunakan telepon cordless pada kanal yang sama, maka dapat pindah menggunakan kanal lain.

Karena lebar pita frekuensi 27 megahertz itu terbatas, maka dalam kenyataannya besar kemungkinannya telepon-telepon codless mempunyai kanal-kanal yang sama, meskipun merknya berlainan. Biasanya, orang menginginkan telepon cordless dengan transmitter yang dayanya besar, supaya jangkauannya relatif jauh. Justru yang begini ini rawan terhadap pencurian pulsa. Tapi, untuk melakukan pencurian pulsa dengan telepon cordless bukan pekerjaan mudah.

Karena, telepon cordless itu ada dua macam bila ditinjau dari cara dialing-nya. Yang pertama, dialing dapat dilakukan pada bagian docking saja. Sedangkan yang kedua, dialing dapat dilakukan baik pada bagian docking maupun pada handset. Bila dialing hanya dapat dilakukan pada bagian docking, kelihatannya sulit untuk dicuri pulsanya. Karena setiap selesai pembicaraan telepon, Anda harus menempatkan kembali handset pada bagian docking-nya. Supaya dapat memutus sambungan dengan jaringan telepon dan sekaligus mengisi kembali baterenya.

Bila diketahui bahwa Anda menggunakan telepon cordless macam kedua, maka tetangga Anda dapat mencari-cari secara acak dengan handset-nya sendiri kanal mana yang Anda gunakan. Setelah menemukan kanalnya, dia dapat ikut memonitor pembicaraan Anda. Sebenarnya hal ini tidak etis.

Biasanya pengguna telepon cordless macam kedua suka malas mengembalikan handset pada bagian docking-nya setelah selesai melakukan pembicaraa telepon. Menurut hematnya dia dapat melakukan dialing dari jarak jauh, dan baterenya masih dapat bertahan cukup lama. Maka tetangga Anda, yang sudah mengetahui kanal Anda, menggunakan telepon Anda dengan melakukan dialing pada handsetnya sendiri. Jadi untuk menghindari pencurian pulsa dengan telepon cordless, biasakan untuk mengembalikan handset pada bagian docking-nya setelah selesai melakukan pembicaraan telepon. Handset dalam keadaan docking seperti itu tidak dapat dilakukan dialing dari jarak jauh.

Sumber: Jawa Pos, November 1996