Saturday, November 25, 2006

Merawat Hair Dryer Agar Tidak Bau Hangus

Pertanyaan:

Saya mempunyai sebuah hair dryer yang saya beli setahun yang lalu. Belakangan ini bila saya gunakan sering mengeluarkan bau hangus, seperti bau rambut terbakar. Apakah ada kerusakan pada hair dryer saya itu. Berbahayakah bila saya gunakan terus. Atau saya harus beli yang baru.
Ny. Ari Mukmin, Surabaya

Jawab:
Hair dryer sekarang ini sudah banyak digunakan untuk berbagai hal. Tidak hanya untuk mengeringkan rambut, tetapi sampai untuk memanasi peralatan elektronik yang lembab di laboratorium. Pada dasarnya sebuah hair dryer terdiri dari heating coil (kumparan pemanas) untuk memanasi udara disekitarnya, kemudian sebuah fan untuk menghembuskan udara yang sudah panas itu keluar, dan sebuah thermostat untuk mengatur tingkat panasnya udara. Mungkin karena sangat sederhananya dan harganya relatif murah, hair dryer kurang mendapatkan perhatian dalam hal perawatannya. Karena itu kadang-kadang ada hair dryer yang mengeluarkan bau rambut atau benang terbakar, bau gosong.

Bila hair dryer itu dihidupkan, heating coil mulai naik suhunya dan fan berputar menarik udara dari luar melalui lubang-lubang masuk (air intake) yang untuk selanjut dihembuskan ke arah heating coil. Ketika udara masuk meliwati lubang-lubang masuk ada rambut-rambut atau benang yang mungkin terbawa masuk ke dalam. Rambut atau benang yang terbawa masuk itu menyangkut di fan dan mbulet disitu, sehingga menghambat putaran fan. Maka gerakan fan itu menjadi tidak efisien lagi. Dan ada juga sebagian rambut atau benang itu yang langsung menyangkut di heating coil dan terbakar.

Jadi kalau sudah mengeluarkan bau gosong atau hangus, berarti sudah waktunya hair dryer itu mendapatkan perawatan debu. Bersihkan pula, supaya thermostat itu dapat berfungsi dengan baik.

Jika sudah selesai, tutup kembali body dari hair dryer itu dengan rapat dan pasang kembali sekrup-sekrupnya dengan erat-erat. Dengan perawatan yang teratur, maka hair dryer Anda menjadi awet dan dapat bekerja dengan efisien. Sehingga Anda tidak perlu membeli yang baru.

Sumber: Jawa Pos, Mei 1996

0 Comments:

Post a Comment

<< Home